(Keniscayaan Mencinta) - Zikir Kalbu
Kuucapkan Zikir dari Pangkal batin,
Dalam hitungan desah napasku diiringi dengan detak nadi yang melambat pun mencepat. Tanpa satu pun orang lain mengetahui akan tindakanku, biarkan mereka menertawai atas diamku, aku sama sekali tidak peduli. Toh, aku tak akan pernah baik dimata orang yang membenciku pun sebaliknya, ibarat warna warni indah pelangi yang berada pada hadapan orang buta. Tak ada artinya dan akan ada nilainya.
Kusampaikan zikir untuk tubuh lemahku,
Sampai tak terhitung lagi berapa kali aku menyampaikan, tak terbendung dalam angka puluhan pun ratusan apalagi jutaan. Sampai diri merasa mati rasa akan kehendaknya, mati rasa atas kekalahan menahkodai diri ini, lalu semua menganggapku sebagai orang terlahir kalah. Padahal benakku terus membisikki dari sinilah aku menang atas pengendalian diri. Kita tak akan merasa menang ketika kita tak merasakan kekalahan.
Kugumamkan zikir kalbu dalam kecintaan atas kedirian,
Ku istiqomahkan dalam setiap terangnya pagi dan gulitanya malam untuk setiap gumam keniscayaanku atas cinta. Cinta itu kekal yang lain hanya tempelan yang mudah terkelupas sesuai dengan keadaanya. Cinta itu abadi yang lainnya hanya kefanaan yang hakiki.
Kulirihkan setiap zikir kesucianku,
Di tempat penuh dengan hamba pendosa, di tempat penuh dengan hamba pendoa, karena sebagaimana napas dan jiwa tak mengenal keberadaan semesta, semesta penuh kesucian untuk menengadahkan tangan atas keniscayaan mencintai.
Kupuji-pujikan zikirku,
Tanpa sedikitpun aku merasa bosan atasnya, tanpa harus mengetahui esensinya “kenapa?”, karena. Setiap puji-pujian dalam zikirku menghidupkan ruh dan melapangkan hati atas kecintaanku pada diriku. Aku enggan menjelaskan hal ini pada orang-orang karena hal ini penuh dengan penipuan yang mempunyai motif kebudakan nalar sehat.
Kuberzikir atas heningnya batin,
Agar semua orang tidak bertanya lagi atas keberadaanku saat ini, hanya cinta yang mengetahui aku sedang diharibaannya. Aku dibuatnya untuk menyanduinya tanpa terbesit untuk menyekutuhkanNya.
______
zikir /zi·kir/
n 1 puji-pujian kepada Allah yang diucapkan berulang-ulang; 2 doa atau puji-pujian berlagu (dilakukan pada perayaan Maulid Nabi); 3 perbuatan mengucapkan zikir;
kalbu /kal·bu/
n pangkal perasaan batin; hati yang suci (murni);
Komentar
Posting Komentar