(Keniscayaan Mencinta) - Overthinking Mine
"Hidup itu sangat sederhana, kitalah yang membuatnya rumit" - Confucius
Sore itu aku termenung menikmati keriuhan
isi kepala bak orang yang sedang bingung nan mengadu untung. Ia datang dengan
memberikan ruh atas ketidakadilan hari ini. Ia sadar yang aku butuhkan
hanyalah sandaran, bukan ocehan intimidasi dan aku tak perlu dibantu, tetapi
hanya perlu tahu.
Ia meyakinkanku atas doa-doa perihal jadi
diri yang lebih kuat, untuk menghadapi besarnya tanggung jawab. Ia pun
meyakinkan selalu ada kesembuhan di atas
kelukaan. Ia pun meyakinkan bahwa selalu
ada orang penuh amarah, disaat aku belajar memaafkan. Lalu ketika aku mencoba
sabar, masalah besar juga akan datang. Hidup itu sangat sederhana, overthinking
lah yang membara.
Tak henti-hentinya ia berkata kepadaku,
sesampainya aku bergumam dalam hati kecilku kalau ia adalah aku,
“ Ndak pa pa, kita semua berhak mengalami perihal keburukan ko.
Terkadang harus begitu, agar kita faham kalau disaat kita mengalaminya selalu
tersisipkan hikmah untuk kita belajar, dan hari yang buruk belum tentu membuat
hidup buruk kan.
Ndak pa pa, kalau kamu sedang lelah. Tak
usah dipaksa untuk kuat. Jangan minder, karena semua manusia berhak untuk
mengistirahatkan tubuhnya dan itu manusiawi semua punya hal masing-masing, hak
seorang diri ataupun hak tubuh.
Ndak pa pa, kalau sedang khawatir dan cemas
tubuh sedang sayang sama kamu, kamu perlu berdiam dan tenang, semua masalah itu
tidak harus selesai sekarang pun jawabannya. Ada banyak hal yang harus
ditanyakan seperti bagaimana ya ini?, jadi ada diskusi antara diri dan
kediriannya.
Ndak pa pa, kalau kamu mau bersedih,
bersedihlah dan jangan sampai takut dianggap lemah oleh sesama. Itu tanda kalau
kamu masih punya empati terhadap sesuatu dan sebagai bukti hati kecilmu tak
mati.
Ndak pa pa, kalau mau menangis, menangislah
air mata bukan tanda sebuah kelemahan ko, tapi itu sebagai tanda bahwa tubuh
sedang berterimakasih atas rasa sakit, banyak beban dan tak sempat
beristirahat.
Ndak pa pa, kalau kamu sedang mengalami
ketakutan. Toh, keberanian ada juga karena ketakutan. Jadi kita tak perlu
bilang semuanya kita berani pun tidak berani. Semuanya perlu asas pemikiran.
Ndak pa pa, kalau kamu perlu bantuan,
bilang saja ya!. Toh, tidak semua hal itu harus dan bisa dikerjakan sendiri.
Harus adil pada ketidakmampuan melakukan sendiri sejak dalam pikiran.
Ndak pa pa, kalau kamu ingin marah,
marahlah keluarkan semua egomu, keluarkan amarahmu. Setidaknya setelah itu ada
keringan dalam dada, dan satu hal marah boleh kamu luapkan tetapi jangan sampai
melukai siapapun, entah itu tumbuhan, hewan, alam semesta sekalipun. Toh, dari
amarah dan egosentris bisa diejawantahkan sebagai indahnya lukisan, merdunya
nada, eloknya syair, dan keniscayaan do’anya.”
Terimakasih atas keteguhan yang beberapa
kali engkau lantunkan bersamaan dengan keniscayaanmu.
_____
overthinking /o·ver·think·ing/
— menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu hal dengan
cara yang merugikan
mine /main/
n milikku
Komentar
Posting Komentar