(Keniscayaan Mencinta) - Kasunyataan Hati

Menjadi diri yang sadar atas kebijaksanaan dan melampauinya itu sangat lah sulit. Tak bisa semudah dan sepragmatis yang terpikirkan, Kebiasaan tidak bijak dengan mengatas-namakan rasa subjektif cenderung hati yang primitif.

Laiknya ilmu kasunyataan yang beberapa kali dijlentrekan sang filsuf Indonesia Dr. Fahruddin Faiz, M.Ag., bagaimana kasunyataan merupakan realitas hidup yang sejati tidak bisa direka-reka pun tak bisa difikirkan, selalu melampaui apa yang telah di reka-reka pun di pikirkan sebelumnya.

Apalagi ihwal hati yang berkaitan tentang rasa, aku seringkali melaksanakannya dan tak pernah menjauh darinya.

Perihal kebaikan, aku sudah merasa paling baik, padahal itu hanya pembualan.

Perihal kemuliaan berkata, aku sudah merasa paling mulia, padahal semua itu hanya sekedar mengutip untaian kata para cendekia.

Perihal tutur penuntunan, aku sudah merasa paling menuntun, padahal semua itu hanya sekedar berjalan menyusur yang mengikuti alur.

Perihal derajat tinggi, aku sudah merasa paling tinggi, padahal semua itu hanya obsesi dan titipan ilahi.

Perihal kekuasaan, aku sudah merasa paling menguasai. Padahal semua itu hanya sekedar menjadi tokoh pewayangan dan nyaman mengenakan baju pinjaman.

Perihal egosentris, aku sudah merasa paling penting tak terkira, padahal semua itu hanya sekedar bergaya dan berlagak belaka.

Perihal percintaan, aku sudah merasa paling kasih dan sayang, padahal semua itu hanya sekedar menjadi pelampiasan nafsu sesama.

Perihal kerinduan, aku sudah merasa paling rindu, padahal semua itu hanya sekedar temu yang menghasilkan rimpuh.

Perihal keniscayaan, aku sudah merasa hamba paling pendoa, padahal aku hanya terimingi-imingi pahala surga dan juga aku hanya hamba sering melakukan dosa.

Ah, sungguh kotor hatiku, sesampainya tak sadar kalau aku sedang meludahi diriku.

Ah, begitu bodohnya aku, sesampainya tak sadar kalau sedang di bohongi aku.

 

________

jlentre : jabar dalam bahasa jawa

kesunyataan /ke·su·nya·ta·an/

n kebenaran atau kenyataan (dl ilmu tasawuf atau agama): alam -; ilmu -

hati /ha·ti/

n sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dan sebagainya)

Komentar

Postingan Populer