Review Buku Sepotong Senja Untuk Pacarku - Seno Gumira Ajidarma
Senja merupakan salah satu keindahan yang paling indah, terindah dan
terindah dari yang indah di alam semesta yang tercipta untuk seseorabg yang
sedang dimabuk cinta oleh pencipta (Pacar) karena cahaya kencananya, Sastra
karya SGA ini banyak menawarkan perspektif tentang Senja dengan semburat sinar
keniscayaannya yang begitu berharga bagi penikmatnya. Representasi dari
keindahan senja pun dapat ternikmati bak potongan-potongan Pizza yang telah
tersaji oleh penyajinya.
Dan layaknya makanan pizza tidak mengaharuskan menunjukkan
eksistensi atas rasanya karena semua manusia pun mengetahui bahwa indera
pengecapnya yang merasakan tersebut. Begitu pula senja, senja tidak perlu
menerangkan kepada penikmatnya atas keindahannya, karena berbagai keadaan atau
disetiap tempat senja tetap dalam substansi atas keangkuhan indahnya.
Terbuktikan dari setiap kepingan-kepingan yang telah di berikan oleh
SGA mengenai senja, yang mana sukab memotong senja karena keindahannya agar
alina pun juga termanjakan indera penglihatannya layaknya sukab, sukab
memberanikan diri untuk memasukkan kedalam surat, - surat tersebut juga di
jabarkan menurutnya "sebuah surat adalah sebuah pesan, kandungan rohani manusia yang mengembara
sebelum sampai ke tujuannya. Sebuah surat adalah sebuah dunia, dimana manusia
dan manusia bersua." - dan diantarkan oleh tukang pos ke tempat alina,
meski telah dimasukkan kedalam sebuah surat pun senja dengan sinar semburat
keemas-emasan tidak mengurangi keangkuhan atas keindahannya.
Ada pesan tersirat juga pada kepingan yang sub judul "anak anak
senja" bahwasannya kita sebagai penikmat senja atau atas keindahan senja
tidak diperkenankan untuk lengah atas ketakjuban, jikalau kita lengah dan
berlarut-larut dengan keindahan rawan dan akan memberikan sebuah perasaan yang
substansinya pada kehikangan. Oleh karena itu setiap keindahan yang kita
takjubkan dan melalaikan sang Pencipta akan menjadikan kita sebuah kecelakaan,
keniscayaan mengagumi kita panjatkan agar tergapai dan datanglah sebuah keridhoannya.
Mojokerto, 02 Januari 2020
Gabut ya
BalasHapus