FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM (FPI) - IKHAC


Resume Materi Filsafat Pendidikan Islam
Institut Pesantren KH. Abdul Chalim
Dosen : Dr. Rudolf Chrysoekamto, M.Si
Nama : Jaya Roza Azzukhrufi

Filsafat Pendidikan Islam mempunyai tiga prakata utama, pertama Filsafat, Pendidikan, dan Islam. Maka dapat kita pahami dari prakata utama yaitu Filsafat. Lalu setelah kita memahami apa itu filsafat maka kita pahami apa itu pendidikan dan kemudian kita memahami apa itu Islam, setelah kita mengetahui aspek prakata satu persatu maka kita akan mngetahui secara mendalam dari satu kata tersebut yaitu Filsafat Pendidikan Islam.
Filsafat berasal dari kata Yunani philosophia, philo memilki arti cinta, kasih sayang, dan kasih namun secara makana luas yaitu sesuatu harapan dalam mencapai keinginan yang di inginkan; dan Sophia memilki arti kebijakan, kebenaran, dan kedamaian. Namun dalam seara cerdas memilki asumsi, ialah pemikiran secara terkonsep. Dan dapat kita pahami bahwa filsafat memilki arti secara luas yaitu pencarian sesuatu hal secara teoritis. Dalam hal ini kita akan memahami tentang sub hal ikhal yang mnegenai tentang filsafat. Dikarenakan filsafat merupakan sebuah kajian yang teoristis maka timbullah sebuah disiplin ilmu dalam pencariannya dengan jalan yang teoritis juga yaitu ada aspek Ontologi, Epistomologi dan Aksiologi.
Pendidikan dalam secara luas memilki arti sebuah jalan dalam mencapai nilai akademik seseorang, secara makana implisifnya yaitu sebuah cara dalam memberikan nilai pendewasaan terhadap peserta didik. Dalam aspek pendidikan ada dua komponen yang utama yaitu seorang pendidik atau guru, peserta didik dan kurikulum. Pendidik atau guru meupakan pensioner dalam sebuah ranah pendidikan yang akumulatif, dan kurikulum dijadikan sebagai cara dalam mencapai nilai kesuksesan dalam pendidikan dikarenakan kurikulum memiliki komponen utama yaitu tujuan dan bahan ajar (pendewasan dalam keilmuan). Sedangkan peserta didik dapat dipahami sebagai objek dalam pendewasaan keilmuan, dikarenakan peserta didik lah yang menjadi tataran kesuksesan dalam pendidikan, ia dijadikan sebuah nilai produk yang berkualaitas apabila sesuai dengan apa yang diharapkan dalam kurikulum yang tertera.
Islam, merupakan salah satu agama yang terbesar didunia. Dan merupakan agama yang dimana memilki nilai kajian secara mendalam dalam ajaran keagamaannya seperti ilmu tafsir, ilmu tasawuf, ilmu syari’at dan masih banyak lagi, dan didalam islam ada sebuah pondasi agama bagi pemeluknya yaitu Al qur’an dan Assunnah dimana dua pensioner ini dijadikan dalam memahami hakikat kehidupan dalam beragama. Apabila kita pahami dari nilai sejarah maka banyak dari ilmuan ilmuan silam yang berpengaruh terhadap perkembanagan keilmuan didunia. Seperti Nabinya yang menjadi panutan dalam menjalani kehidupan yaitu Nabi Muhammad SAW dan dari hal itu banyak para ilmuan (pemikir) yang mengikuti jejak jalan yang dilakukan Nabinya sehingga para ilmuan tersebut memilki intusisi yang berbeda mulai dari Kesehatan, Antropologi, Estetika, dan bahkan Astronomi. Adapun ilmuan-ilmuan terkenal didalam islam ada Imam Ghazali, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, dan masih banyak lagi.
Dari pengertian diatas maka dapat dipahami secra mendalam apa itu Filsafat Pendidikan Islam, yaitu mendalami secara mendalam tentang hal ikhwal yang mengenai pendidikan secara aspek keislaman.
Tujuan Pendidikan Islam.
Dalam aspek tujuan Filsafat Pendidikan Islam memilki empat kandungan yaitu Inspirasional, Anatikal, Preskriptis, dan Intensivigasi terhadap pendidikan Islam. Adapun penjabaran dan tjuannya ialah
Tujuan inspirasional pendiikan adalah tujuan filsafat pendidikan dalam memberikan ide dan gagasan bagi pengembang pendidikan. Sedangkan tujuan anatikal adalah tujuan filsafat pendidikan dalam menganalisa permaslahan yang ada di dunia pendidikan. Dan adapun tujuan preskiptif adalah tujuan filsafat pendidiakn dalam memberikan arah bagi pendidikan. Dan tujuan investigasi merupakan tujuan filsafat pendidikan dalam memeriksa kebijkan pendidikan.
Dari uraian diatas dapat kita pahami bahwa filsafat pendidikan islam mengkaji segala sesuatu hal baik secara teori, praktek, ataupun permasalahan yang ada.  
Fungsi Pendidikan Islam
Karena bertolak belakang pada filsafat maka dapat dipastikan bahwa fungsi filsafat sendiri dalam pendidikan ialah sebagai media Analisa. Diama mengaspekkan media Analisa yang ada dalam filsafat dalam memahami metode atau teori yang terdapat dalam pendidikan. Dan juga filsafat memberikan arah dan tujuan dalam media pendidikan dan sebagai acuan dalam merealitaskan pendidikan secara yata dalam kehidupan.
Dari asumsi diatas dapat dipahami bahwa fungsi dari filsafat pendidikan ialah merumuskan formulasi pengembangan konsep-konsep filosofi pendidikan islam.
Sedangkan secara system keislaman dalam dunia pendidikan bertolak belakang terhadap Al Qur’an dan Assunnah yaitu mngenai : manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta. Dari hal tersebut maka kita dapat memahami kegunaan nilai teoritis dan nilai praktis. Setelah memahami kegunaan nilai praktis dan teoritis maka didalam pendidikan islam juga mengajarkan menegenai tentang kolerasi akhlak baik dalam bidang pendidikan ataupun kehidupan. Adapun pengertian tersebut akan kita bahas pada alenia selanjutnya.
Aspek pendidikan dalam Filsafat Pendidikan Islam:
Hubungan Al Qur’an dan Assunnah dalam pendidikan islam, pada tataran ini, kedua aspek dasar tersebut menjadi patokan dalam pendidikan islam, dimana didalam kedua patokan dasar tersebut memilki banyak sekali pemahan terhadap lingkup pendidikan manusia atau mempunyai nilai ajar yang tinggi seperti kehidupan manusia dengan alam semesta. Pada pembukaan umul kitab yaitu terdapat surah Al fatihah diaman pada awal surah terdapat kalimat Bissmillahhirrohmanirrohim dalam kalimat tersebut terdapat kalimat yang amat komplek tentang kebesaran tuhan, nilai keberlakuan hukum, keseimbanagan dan terlebih nilai dasar niat semua manusia,. Apabila kita memndang dari segi perkalimat ada sebuah kalimat yang mempunyai kolerasi tentang kebesaran tuhan yaitu Arrahman dan Arrohim diman dua kata ini memilki tedensi tentang kasih sayang tuhan yang menyatakan dari apa yang di ciptakan dibumi ini adalah sebagai buah kebesaran dan kasih sayang tuhan (Allah), maka apabila kita mempelajari unsur utama kehidupan itu ada empat macam yaitu angin, air, tanah dan api dari empat aspek muatan tersebut menyatakan sebuah rotasi kehidupan yang amat kompleks dimana satu unsur dengan unsur yang lain saling mempunyai keterkaitan sama halnya dengan tuhan menciptakan perputaran bumi dimana matahari selalu berotasi pada porosnya yang menimbulkan perputaran siang dan malam dari hal-hal tersebut manusia akan mempelajari dan memahami. Maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa apa yang diciptakan oleh tuhan (Allah) dapat dijadikan sebagai guru dalam memahami kolerasi kehidupan yang kompleks sehingga kita dapat memahami mengapa tuhan menciptakan alam semesta serta keunikan yang ada.
Adapun secara teoritis dan praktis mempunyai subdasar yaitu dari segi pragmatis, dan positivisme diman dari dua sudut pandang ini memilki nilai keutaman dalam keilmuan pendidikan yaitu kegunaan ilmu pendidikan islam dalam masyarakat diri sendiri secara empirisme atau secara nyata. 
Evaluasi, dalam tataran ini Filsafat pendidikan islam memberi penegertian rasa tanggung jawab untuk memelihara, membimbing, dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan kehidupan manusia agar ia memilki makana dan tujuan hidup yang hakiki. Beberapa cara atau metode yang diterapkan dalam pendidikan islam ialah,metode pengujian yang diambil dari kata Al Bala’. Tujuan secara khususnya yaitu menegtahui sejauh mana ia dapat memahami apa yang telah dipelajarinya selama ia menjalani kehidupan yang ia lakukan.
Dari tataran diatas hanya sekecelumit mengenai lingkup pembahasan dalam Pendidikan islam. Selanjutnya kita akan memahami para tokoh pemikir dalam Filsafat Pendidikan Islam, yaitu:
Al imam Ghazali.
Pada tahap ini Al imam Ghazali memberikan penegertian tentang pendidikan, beliau mempunyai asumsi bahwa pendidikan ialah suatu peroses dimana suatu bangsa dalam emmpersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efesien. Dan tjuan system pendidikan menurut Al Imam Al Ghazali memilki dua aspek yaitu: Aspek keilmuan yang harus dibekali dengan kurikulum yang tersusun secara efektif, kedua yaitu menyampaikan keilmuan kepada peserta didik dengan metode yang mudah dipahami sehingga peserta didik dapat memahmi keilmuan yang diberikan oleh pendidik secara jelas dan gamblang. 
Adapun Al Imam Al Gahazali mendefenisikan keilmuan kedalam dua aspek yaitu: keilmuan yang wajib dipelajari seperti keilmuan agama, dan keilmuan yang bersifat fardu kifayah yaitu keilmuan yang diperuntukan didunia seperti kedokteran, matematika dan sebagainya. 
Namun hal yang paling menonjol dalam pemikiran Al Imam Ghazali dalam Filsafat pendidikan Islam, ialah menyelaraskan pikiran dan hati manusia dalam menyatukan dengan ruhnya. Artinya pembimbingan akhalak dalam menuntun Ruhnya menuju hakikat yang hakiki.
Ibnu Khaldun.
Pada pemikiran Ibnu Khaldun, beliau mempunyai anggapan bahwa pendidikan ialah: ilmu pendidikan bukanlah suatu aktivitas yang semata-mata yang bersifat pemikiran dan perenungan yang jauh dari aspek-aspek pragmatis di dalam kehidupan, melainkan ilmu dan pendidikan merupakan gejala konklusif yang lahir dari bentuknya masyarkat dan berkembangnya dalam tahapan kebudayaan. Adapun metode menurut ibnu khaldun yaitu metode mengajar bagi pendidik dan metode belajar bagi anak didik. Adapun langkah langkahnya sebagai berikut : 
1. Didalam memberikan pengetahuan kepada anak didik, pendidik hendaknya memberikan problem problem pokok yang bersifat umum dan menyeluruh, dengan memperhatikan kemampuan akal anak didik.
2. Setelah pendidik memberikan problrm-problem yang umum dari pengetahuan, baru pendidik membahasanya secara lebih detail dan terperinci.
3. Selanjutnya pendidik menyampaikan pengetahuan kepada anak didik secara terperinci dan menyeluru, dan berusaha membahas semua persoalan bagaimana pun sulitnya agar anak didik memperoleh pemahaman yang sempurna
Demikian itu metode umum yang dtawarkan ibnu khaldun di dalam proses belajar mengajar.

Intuisi
Dapat kita pahami bahwa intuisi adalah hubungan anatara hati dan pikiran yang selaras, sehingga aksiologi yang diterapkan sesuai dengan realitas yang ada, dalam pendidikan islam hal tersebut dapat disebut sebagai pembimbingan akhlak dimana keadaan hati dan pikiran dapat berjalan selaras dan bertimbal balik (tasamuh) dalam menyikapi sesuatu. Maka seperti apa yang kita pahami dalam alqur’an atas nama Nabi kita yaitu “sesungguhnya engkau Muhammad diturunkan didunia ini untuk memperbaiki akhlak” maka dapat kita pahami bahwa intuisi dalam Pendidikan islam ialah kolerasi antara hati dan pikiran dalam membimbing ruh menuju tataran yang mulia.

Komentar

Postingan Populer