(Keniscayaan Mencinta) - Yuwaraja

Aku adalah berlian yang dilahirkan oleh rahim yang elok, penuh kesustraan dan penuh kehendak. Tanpa semenitpun ditinggalkan dalam dekapannya, ditimang layaknya buah pada umumnya, di puji oleh penghuni jaga kesemestaannya. Kedatanganku menampakkan raut semburat dari wajah semesta, wajah yang indah pun semringah, seakan-akan aku begitu berharga yang menjadi bagian dari separuh jagat alamnya.

Cinta Penghuni semesta tersaji dalam satu cahaya ilahiah, terpanjatkan semua doa doa atas kehadiranku pun ruh dalam jiwa tersinergi atas kesemestaannya. Dengan serentak ucapan itu menggema,

Selamat!!, Tidak ada yang lebih indah dari kelahiran seorang putra raja. Bersorak untuk sang permaisuri yang penuh kasih, sang raja yang bersemangat, dan sang putra raja yang akan menggenggam dunia seutuhnya.

Aku seperti malaikat kecil yang selalu menangis jika melihat keadaan tidak baik-baik saja. Kelima indrapun masih aku belum rasakan, tetapi raut dari penghuni semesta dan senyum sumringahnya begitu kuat hingga aku dapat tersenyum karenanya.

Namun itu semua karena ladang elok dari sang permaisuri yang memberikan aura kebaikannya pada semesta. Aku ibarat puisi terindah yang terciptakan olehnya, ibunda ibarat kertas dan ayahanda penanya. Hingga semua penghuni semestar merasakan hal tersebut.

Pesan sang permaisuri kepadaku:

Yuwarajaku, jika kamu sudah besar nanti, ingat!! Jangan pernah mengedepankan nafsu belaka, karena nafsu hanya bertahan sementara saja. Setiap manusia pun memiliki sifat pembosan dan tak tak pernah puas, dan Kamu harus mempunyai itu, hanya wanita yang dapat membuat keindahan hatimu yang bisa tetap mengokohkan jiwamu. Muliakan lah wanitamu nanti seperti semesta menyambutmu ketika kamu tercipta.

________

yuwaraja /yu·wa·ra·ja/

n raja muda, biasanya dipangku oleh anak sulung, putra permaisuri.

Komentar

Postingan Populer