Pengertian Pengaruh Bulan Purnama
1. Pendahuluan pada pengaruh bulan purnama dan bulan gelap
Selama beberapa dekade terakhir, terdapat banyak laporan-laporan ilmiah yang mendukung dan menentang pengaruh bulan purnama dan gelap terhadap perilaku manusia. Laporan-laporan tersebut menganalisa meningkatnya aktivitas pikiran, peningkatan kunjungan ke bagian gawat darurat umum rumah sakit atau bagian kejiwaan dan orang-orang yang mengeluh tentang tingginya tingkat tekanan fisik dan mental.
Yayasan Penelitian Ilmu Pegetahuan Spiritual (SSRF) meneliti pengaruh dari bulan terhadap perilaku manusia menggunakan metodologi-metodologi penelitian spiritual. Dalam penelitian spiritual yang kami lakukan untuk memastikan pengaruh bulan terhadap perilaku manusia, jawaban singkatnya adalah ya, bulan memiliki pengaruh. Berikut adalah berbagai aspek tentang bagaimana bulan mempengaruhi kehidupan kita.
2. Pengaruh dasar non-fisik (tak kasat mata) dari bulan purnama dan bulan gelap
Semua benda-benda langit termasuk bintang, planet dan satelitnya bersama dengan atribut-atribut kasar nya (berwujud), memancarkan frekuensi-frekuensi halus (tak kasat mata). Atribut-atribut fisik dan frekuensi-frekuensi halus ini mempengaruhi kita dalam berbagai tingkatan pada tingkat fisik maupun non-fisik.
Frekuensi-frekuensi yang dipancarkan bulan mempengaruhi frekuensi-frekuensi dari tubuh mental, yaitu pikiran manusia. Maksud kami ‘pikiran’ disini adalah perasaan, emosi dan hasrat keinginan kita. Pikiran terdiri dari pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Dalam pikiran bawah sadar kita memiliki sejumlah impresi/ kebiasaan yang tertanam dan menentukan sifat alami serta kepribadian kita. Namun, kita tidak menyadari adanya pemikiran atau impresi di dalam pikiran bawah sadar kita. Impresi-impresi ini telah terkumpul selama beberapa kehidupan.
Impresi-impresi di dalam pikiran kita ini adalah katalisator dari semua pemikiran dan tindakan-tindakan kita selanjutnya. Keduanya, baik impresi maupun pemikiran kita masing-masing memilki frekuensi-frekuensi halus.
Pengaruh bulan purnama pikiran
Frekuensi bulan sedikit lebih halus (tidak kasat mata) dibandingkan dengan frekuensi halus dari pemikiran kita, tetapi kurang halus dibandingkan frekuensi pemikiran di dalam pikiran kita. Frekuensi bulan memiliki kapasitas untuk membuat frekuensi pemikiran dari impresi di dalam pikiran bawah sadar untuk muncul ke pikiran sadar. Setelah muncul ke pikiran sadar, barulah kita menjadi tahu akan adanya pemikiran tersebut. Maka pada saat itu seseorang akan terpengaruh sesuai dengan impresi yang dominan di pikirannya. Kami akan menjelaskan hal ini dengan lebih rinci di bagian selanjutnya.
Bulan juga mempengaruhi pikiran hewan dengan cara yang sama. Namun sebagaimana pikiran hewan terdiri dari impresi-impresi yang hanya berhubungan dengan hasrat keinginan dasar seperti lapar, hubungan badan, tidur, dst., maka meningkatnya pemikiran hanya terkait dengan naluri-naluri dasar saja.
3. Pengaruh berdasarkan iluminasi atau fase dari bulan purnama dan bulan gelap
Pada saat bulan mati, bagian yang tidak ter iluminasi, yaitu sisi gelap dari bulan menghadap ke arah Bumi. Kegelapan memancarkan frekuensi yang lebih dominan raja-tama nya. Maka dibandingkan dengan ketika sisi yang ter iluminasi menghadap Bumi, lebih banyak frekuensi dasar yang lebih dominan raja-tama nya yang dipancarkan ke Bumi.
Lihat ke artikel tentang sattva, raja dan tama, ketiga komponen dasar non-fisik.
Sebaliknya, pada saat bulan purnama terdapat penurunan dalam raja-tama akibat meningkatnya iluminasi. Namun karena frekuensi bulan lebih aktif pada waktu bulan purnama, peningkatan aktifitas dari pikiran teramati seperti dijelaskan di atas di poin 2. Hal ini tergantung pada jenis-jenis impresi dari pikiran bawah sadar yang terpicu, peningkatan aktivitas pikiran dapat berkisar dari meningkatnya pemikiran-pemikiran yang ada secara acak hingga tentang pemikiran tertentu.
Contohnya, seseorang yang merupakan seorang penulis dan memfokuskan diri pada beberapa buku yang sedang ia tulis, lebih mungkin untuk mendapatkan peningkatan aktivitas pemikiran terutama yang berkaitan dengan buku tersebut dan kreatifitasnya dalam gaya menulis. Jenis pemikiran ini akan muncul dari pusat bakat di pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, mungkin merasa bahwa ia dapat banyak menulis pada saat bulan purnama.
Namun untuk kebanyakan orang, pemikiran-pemikiran yang muncul adalah secara acak. Jika terdapat beberapa gangguan-gangguan kepribadian seperti marah, rakus, dll. maka kepribadian tersebut mungkin juga akan muncul dan mendominasi pemikiran-pemikiran kita selama periode bulan purnama ini. Misalnya, seorang alkoholik akan mendapatkan lebih banyak pemikiran tentang perlunya minum alkohol pada hari ini.
Hal ini juga memungkinkan untuk membangkitkan pemikiran tentang Spiritualitas yang tertidur pulas dalam pikiran bawah sadar dari seorang spiritualis, yaitu dengan mengambil keuntungan dari peningkatan aktivitas pikiran tersebut dan juga dibarengi dengan meningkatkan praktik spiritual pada saat bulan purnama.
4. Pengaruh berdasarkan tarikan gravitasi bulan purnama dan bulan mati
Ketika bulan berada dalam keadaan bulan purnama ataupun bulan mati, kekuatan tarikan gravitasional dari bulan dan matahari tergabung. Bulan memberikan gaya tarik pada Bumi seperti pada hari-hari biasanya, tetapi tidak sekuat di hari terjadinya bulan purnama dan bulan mati.
Misalkan kita mengambil nafas dalam-dalam, udara yang terhisap ke dalam mulut kita adalah tiga kali lebih banyak dibandingkan nafas yang normal. Sekarang mari kita menerjemahkan analogi ini kepada Bulan dan gaya tariknya pada Bumi. Di hari-hari terjadinya bulan mati dan bulan purnama, keseluruhan bulan menarik Bumi dan pengaruhnya adalah seperti yang dijelaskan pada analogi sebelumnya yaitu Bulan mengambil nafas dalam-dalam. Pada saat tersebut, kami menemukan bahwa atmosfer yang melingkar tiga kali dari ukuran bulan tertarik dari Bumi.
pengertian bulan purnama pengaruh gravitasi
Pada saat terjadinya Bulan purnama dan Bulan mati, Unsur-unsur kosmik absolut di Bumi seperti Bumi Absolut, Air Absolut dan Udara Absolut ditarik ke arah Bulan. Hal ini menciptakan sejenis sabuk tak kasat mata dengan tekanan sangat tinggi.
Dalam proses ini pada tingkatan fisik ketika air tertarik ke arah bulan, bukan airnya, melainkan unsur-unsur gas dalam air (uap air) yang naik di atas air dan masuk ke sabuk tak kasat mata yang bertekanan tinggi tersebut. Karena energi-energi negatif sebagian besar berada dalam bentuk gas dan mereka ditarik ke sabuk tak kasat mata bertekanan tinggi ini. Di sini mereka bersama-sama, berkelompok dan mendapatkan tambahan kekuatan dalam jumlah besar dari satu sama lainnya. Oleh sebab itu mereka menyerang umat manusia hingga batasan lebih besar dibandingkan hari-hari biasanya. Dampak dari hal ini adalah serangan hantu-hantu pada manusia baik pada tingkatan fisik maupun pikiran yang bisa sebanyak tiga kali lipat lebih besar.
Dalam pusat (asrama) SSRF di seluruh dunia, peningkatan dari serangan-serangan energi negatif dan tekanan halus negatif telah diamati pada hari-hari bulan purnama dan bulan mati. Peningkatan ini dimulai dua hari sebelum bulan penuh atau bulan mati dan berakhir dua hari setelah itu.
5. Konsekuensi-konsekuensi dari meningkatnya pengaruh bulan pada saat bulan purnama dan bulan mati.
Pada hari-hari bulan mati, hantu-hantu (iblis, setan, energi negatif) penyebar raja-tama, orang-orang yang terlibat dalam ritual gaib dan yang dominan rajasik dan tamasik nya sangat dipengaruhi dan menerima energi hitam untuk aktivitas-aktivitas raja-tama mereka. Sehubungan hari tersebut kondusif untuk aktivitas-aktivitas negatif, maka hari tersebut juga diangap sebagai hari yang tidak menguntungkan untuk aktivitas-aktivitas positif. Karena raja-tama dari bulan mempengaruhi pikiran, kejadian-kejadian dengan kecenderungan raja-tama seperti minggat dari rumah, bunuh diri atau kerasukan setan sangat tinggi pada bulan baru. Terutama pada malam hari, oleh karena absennya purifikasi alami yang disediakan oleh Unsur Api Absolut melalui Matahari, di mana pada malam bulan baru menjadi kesempatan emas bagi hantu-hantu untuk menyebabkan penderitaan bagi manusia.
Pada malam bulan purnama, sebagaimana sisi terang dari bulan menghadap ke Bumi, sedikit raja-tama non-fisik yang dipancarkan pada malam ini dibandingkan malam-malam lainnya. Pada malam ini, sedikit energi raja-tama yang tersedia untuk hantu-hantu atau orang –orang yang dominan raja-tama nya atau praktisi ritual-ritual gaib. Namun, hantu-hantu (iblis, setan, energi negatif, dll) mengambil keuntungan dari pengaruh tarikan gravitasi pada hari bulan purnama dan menyebabkan naiknya penderitaan/ tekanan.
Penelitian spiritual telah mengungkapkan lebih jauh bahwa terdapat perbedaan-perbedaan yang lebih halus di antara pengaruh dari bulan mati dan bulan purnama pada manusia. Secara keseluruhan, pengaruh penderitaan / tekanan dari bulan kepada manusia lebih besar pada saat bulan mati dibandingkan saat bulan purnama. Pengaruh merugikan dari bulan purnama lebih pada tubuh fisik sedangkan pengaruh dari bulan mati lebih pada pikiran. Pengaruh bulan purnama lebih jelas terlihat sedangkan pengaruh bulan mati lebih tidak berwujud (halus/ tak kasat mata). Oleh karena itu pengaruh dari bulan mati tidak terlihat jelas bagi seseorang, maka pengaruhnya lebih berbahaya. Hal ini disebabkan karena orang tersebut tidak sadar akan tekanan/ penderitaan yang dialaminya, sehingga tidak diambil langkah untuk mengatasinya.
Di antara bulan mati dan bulan purnama, pengaruh-pengaruh dari bulan baru kurang terlihat bagi kita. Namun, pengaruh negatifnya lebih besar pada bulan mati. Alasan untuk hal ini adalah pada bulan mati, pengaruh terhadap manusia lebih pada tingkatan non-fisik/ halus dibandingkan dengan bulan purnama, di mana seorang dapat menyadari peningkatan dalam pemikirannya.
Para pencari spiritualitas yang melakukan banyak praktik spiritual sesuai dengan keenam prinsip-prinsip dasar praktik spiritual sifat utamanya adalah sattvik. Oleh sebab itu, mereka lebih sensitif terhadap perubahan-perubahan dalam raja-tama di llingkungannya dibandingkan dengan rata-rata orang yang dirinya sendiri lebih dominan raja-tamanya. Keuntungan dari hal ini adalah pencari-pencari Tuhan YME akan lebih siap untuk mengakses perlindungan dari Tuhan dari energi negatif. Lihat ke artikel ‘Seberapa besar tingkat pencapaian spiritual memberikan suatu lapisan pelindung terhadap hantu-hantu (iblis, setan energi-energi negatif, dst.)?’
6. Mengapa laporan-laporan terkini tidak dapat menemukan bukti tentang pengaruh dari bulan terhadap perilaku manusia?
Beberapa studi medis/ psikologis terdahulu telah mendokumentasikan pengaruh dari bulan terhadap perilaku manusia. Tetapi, studi-studi yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir telah gagal untuk menghubungkan pengaruh ini. Alasan untuk hal ini adalah dalam dekade terakhir telah terjadi peningkatan yang mana belum pernah terjadi sebelumnya dalam keseluruhan komponen raja-tama di dunia. Raja-tama berlebihan ini telah dirancang terutama oleh hantu-hantu (iblis, setan, energi-energi negatif, dll).
Lihat ke artikel tentang Pertempuran antara ‘baik’ dan ‘jahat’..
Peningkatan keseluruhan dalam komponen raja-tama ini memiliki pengaruh yang luas pada semua aspek dunia. Permasalahan-permasalahan berkisar dari meningkatnya persoalan mental pada tingkatan individu ke meningkatnya pertengkaran dalam keluarga ke terorisme hingga bencana-bencana alam. Sebagai akibat dari peningkatan keseluruhan dalam perilaku yang tidak menentu/ aneh sepanjang bulan, pengaruh tambahan dari bulan baru dan purnama yang masih ada, sebagian besar berlangsung tanpa diketahui dalam studi statistik.
7. Apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri kita dari pengaruh-pengaruh bulan purnama dan bulan mati yang berbahaya?
Oleh karena pengaruh berbahaya dari bulan baru dan penuh disebabkan oleh alasan spiritual, hanya solusi-solusi spiritual atau praktik spiritual yang dapat membantu dalam memberikan perlindungan.
Pada tingkatan duniawi, hal yang terbaik adalah untuk meghindari mengambil keputusan-keputusan penting atau berjual-beli pada hari-hari tersebut. Tingkatkanlah kuantitas dan kualitas praktik spiritual dari 2 hari sebelum dan berlanjut selama 2 hari setelah bulan purnama dan bulan mati. Di samping itu, juga akan bermanfaat untuk mengucap dan mengulang Nama Tuhan YME sesuai agama dan ucapan perlindungan spiritual Shree Gurudev Datta.
Selama fase memudarnya bulan, yaitu periode di antara bulan purnama dan bulan mati, sebagaimana ukuran bulan semakin berkurang, frekuensi dasar raja-tama non-fisik/ tak kasat mata yang dipancarkan bulan semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya sisi gelap dari bulan. Untuk melindungi diri dari pengaruh buruk peningkatan raja-tama ini, maka adalah penting bagi kita untuk meningkatkan praktik spiritual pada saat periode ini.
Selama fase bertambah terangnya bulan, setidak-tidaknya kita harus mencoba untuk tetap mempertahankan upaya-upaya peningkatan spiritual yang telah kita lakukan dua minggu sebelumnya. Maksudnya hal ini adalah supaya kita dapat kembali memperbaharui upaya-upaya kita untuk meningkatkan praktik spiritual dalam fase memudarnya bulan berikutnya.
Selama beberapa dekade terakhir, terdapat banyak laporan-laporan ilmiah yang mendukung dan menentang pengaruh bulan purnama dan gelap terhadap perilaku manusia. Laporan-laporan tersebut menganalisa meningkatnya aktivitas pikiran, peningkatan kunjungan ke bagian gawat darurat umum rumah sakit atau bagian kejiwaan dan orang-orang yang mengeluh tentang tingginya tingkat tekanan fisik dan mental.
Yayasan Penelitian Ilmu Pegetahuan Spiritual (SSRF) meneliti pengaruh dari bulan terhadap perilaku manusia menggunakan metodologi-metodologi penelitian spiritual. Dalam penelitian spiritual yang kami lakukan untuk memastikan pengaruh bulan terhadap perilaku manusia, jawaban singkatnya adalah ya, bulan memiliki pengaruh. Berikut adalah berbagai aspek tentang bagaimana bulan mempengaruhi kehidupan kita.
2. Pengaruh dasar non-fisik (tak kasat mata) dari bulan purnama dan bulan gelap
Semua benda-benda langit termasuk bintang, planet dan satelitnya bersama dengan atribut-atribut kasar nya (berwujud), memancarkan frekuensi-frekuensi halus (tak kasat mata). Atribut-atribut fisik dan frekuensi-frekuensi halus ini mempengaruhi kita dalam berbagai tingkatan pada tingkat fisik maupun non-fisik.
Frekuensi-frekuensi yang dipancarkan bulan mempengaruhi frekuensi-frekuensi dari tubuh mental, yaitu pikiran manusia. Maksud kami ‘pikiran’ disini adalah perasaan, emosi dan hasrat keinginan kita. Pikiran terdiri dari pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Dalam pikiran bawah sadar kita memiliki sejumlah impresi/ kebiasaan yang tertanam dan menentukan sifat alami serta kepribadian kita. Namun, kita tidak menyadari adanya pemikiran atau impresi di dalam pikiran bawah sadar kita. Impresi-impresi ini telah terkumpul selama beberapa kehidupan.
Impresi-impresi di dalam pikiran kita ini adalah katalisator dari semua pemikiran dan tindakan-tindakan kita selanjutnya. Keduanya, baik impresi maupun pemikiran kita masing-masing memilki frekuensi-frekuensi halus.
Pengaruh bulan purnama pikiran
Frekuensi bulan sedikit lebih halus (tidak kasat mata) dibandingkan dengan frekuensi halus dari pemikiran kita, tetapi kurang halus dibandingkan frekuensi pemikiran di dalam pikiran kita. Frekuensi bulan memiliki kapasitas untuk membuat frekuensi pemikiran dari impresi di dalam pikiran bawah sadar untuk muncul ke pikiran sadar. Setelah muncul ke pikiran sadar, barulah kita menjadi tahu akan adanya pemikiran tersebut. Maka pada saat itu seseorang akan terpengaruh sesuai dengan impresi yang dominan di pikirannya. Kami akan menjelaskan hal ini dengan lebih rinci di bagian selanjutnya.
Bulan juga mempengaruhi pikiran hewan dengan cara yang sama. Namun sebagaimana pikiran hewan terdiri dari impresi-impresi yang hanya berhubungan dengan hasrat keinginan dasar seperti lapar, hubungan badan, tidur, dst., maka meningkatnya pemikiran hanya terkait dengan naluri-naluri dasar saja.
3. Pengaruh berdasarkan iluminasi atau fase dari bulan purnama dan bulan gelap
Pada saat bulan mati, bagian yang tidak ter iluminasi, yaitu sisi gelap dari bulan menghadap ke arah Bumi. Kegelapan memancarkan frekuensi yang lebih dominan raja-tama nya. Maka dibandingkan dengan ketika sisi yang ter iluminasi menghadap Bumi, lebih banyak frekuensi dasar yang lebih dominan raja-tama nya yang dipancarkan ke Bumi.
Lihat ke artikel tentang sattva, raja dan tama, ketiga komponen dasar non-fisik.
Sebaliknya, pada saat bulan purnama terdapat penurunan dalam raja-tama akibat meningkatnya iluminasi. Namun karena frekuensi bulan lebih aktif pada waktu bulan purnama, peningkatan aktifitas dari pikiran teramati seperti dijelaskan di atas di poin 2. Hal ini tergantung pada jenis-jenis impresi dari pikiran bawah sadar yang terpicu, peningkatan aktivitas pikiran dapat berkisar dari meningkatnya pemikiran-pemikiran yang ada secara acak hingga tentang pemikiran tertentu.
Contohnya, seseorang yang merupakan seorang penulis dan memfokuskan diri pada beberapa buku yang sedang ia tulis, lebih mungkin untuk mendapatkan peningkatan aktivitas pemikiran terutama yang berkaitan dengan buku tersebut dan kreatifitasnya dalam gaya menulis. Jenis pemikiran ini akan muncul dari pusat bakat di pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, mungkin merasa bahwa ia dapat banyak menulis pada saat bulan purnama.
Namun untuk kebanyakan orang, pemikiran-pemikiran yang muncul adalah secara acak. Jika terdapat beberapa gangguan-gangguan kepribadian seperti marah, rakus, dll. maka kepribadian tersebut mungkin juga akan muncul dan mendominasi pemikiran-pemikiran kita selama periode bulan purnama ini. Misalnya, seorang alkoholik akan mendapatkan lebih banyak pemikiran tentang perlunya minum alkohol pada hari ini.
Hal ini juga memungkinkan untuk membangkitkan pemikiran tentang Spiritualitas yang tertidur pulas dalam pikiran bawah sadar dari seorang spiritualis, yaitu dengan mengambil keuntungan dari peningkatan aktivitas pikiran tersebut dan juga dibarengi dengan meningkatkan praktik spiritual pada saat bulan purnama.
4. Pengaruh berdasarkan tarikan gravitasi bulan purnama dan bulan mati
Ketika bulan berada dalam keadaan bulan purnama ataupun bulan mati, kekuatan tarikan gravitasional dari bulan dan matahari tergabung. Bulan memberikan gaya tarik pada Bumi seperti pada hari-hari biasanya, tetapi tidak sekuat di hari terjadinya bulan purnama dan bulan mati.
Misalkan kita mengambil nafas dalam-dalam, udara yang terhisap ke dalam mulut kita adalah tiga kali lebih banyak dibandingkan nafas yang normal. Sekarang mari kita menerjemahkan analogi ini kepada Bulan dan gaya tariknya pada Bumi. Di hari-hari terjadinya bulan mati dan bulan purnama, keseluruhan bulan menarik Bumi dan pengaruhnya adalah seperti yang dijelaskan pada analogi sebelumnya yaitu Bulan mengambil nafas dalam-dalam. Pada saat tersebut, kami menemukan bahwa atmosfer yang melingkar tiga kali dari ukuran bulan tertarik dari Bumi.
pengertian bulan purnama pengaruh gravitasi
Pada saat terjadinya Bulan purnama dan Bulan mati, Unsur-unsur kosmik absolut di Bumi seperti Bumi Absolut, Air Absolut dan Udara Absolut ditarik ke arah Bulan. Hal ini menciptakan sejenis sabuk tak kasat mata dengan tekanan sangat tinggi.
Dalam proses ini pada tingkatan fisik ketika air tertarik ke arah bulan, bukan airnya, melainkan unsur-unsur gas dalam air (uap air) yang naik di atas air dan masuk ke sabuk tak kasat mata yang bertekanan tinggi tersebut. Karena energi-energi negatif sebagian besar berada dalam bentuk gas dan mereka ditarik ke sabuk tak kasat mata bertekanan tinggi ini. Di sini mereka bersama-sama, berkelompok dan mendapatkan tambahan kekuatan dalam jumlah besar dari satu sama lainnya. Oleh sebab itu mereka menyerang umat manusia hingga batasan lebih besar dibandingkan hari-hari biasanya. Dampak dari hal ini adalah serangan hantu-hantu pada manusia baik pada tingkatan fisik maupun pikiran yang bisa sebanyak tiga kali lipat lebih besar.
Dalam pusat (asrama) SSRF di seluruh dunia, peningkatan dari serangan-serangan energi negatif dan tekanan halus negatif telah diamati pada hari-hari bulan purnama dan bulan mati. Peningkatan ini dimulai dua hari sebelum bulan penuh atau bulan mati dan berakhir dua hari setelah itu.
5. Konsekuensi-konsekuensi dari meningkatnya pengaruh bulan pada saat bulan purnama dan bulan mati.
Pada hari-hari bulan mati, hantu-hantu (iblis, setan, energi negatif) penyebar raja-tama, orang-orang yang terlibat dalam ritual gaib dan yang dominan rajasik dan tamasik nya sangat dipengaruhi dan menerima energi hitam untuk aktivitas-aktivitas raja-tama mereka. Sehubungan hari tersebut kondusif untuk aktivitas-aktivitas negatif, maka hari tersebut juga diangap sebagai hari yang tidak menguntungkan untuk aktivitas-aktivitas positif. Karena raja-tama dari bulan mempengaruhi pikiran, kejadian-kejadian dengan kecenderungan raja-tama seperti minggat dari rumah, bunuh diri atau kerasukan setan sangat tinggi pada bulan baru. Terutama pada malam hari, oleh karena absennya purifikasi alami yang disediakan oleh Unsur Api Absolut melalui Matahari, di mana pada malam bulan baru menjadi kesempatan emas bagi hantu-hantu untuk menyebabkan penderitaan bagi manusia.
Pada malam bulan purnama, sebagaimana sisi terang dari bulan menghadap ke Bumi, sedikit raja-tama non-fisik yang dipancarkan pada malam ini dibandingkan malam-malam lainnya. Pada malam ini, sedikit energi raja-tama yang tersedia untuk hantu-hantu atau orang –orang yang dominan raja-tama nya atau praktisi ritual-ritual gaib. Namun, hantu-hantu (iblis, setan, energi negatif, dll) mengambil keuntungan dari pengaruh tarikan gravitasi pada hari bulan purnama dan menyebabkan naiknya penderitaan/ tekanan.
Penelitian spiritual telah mengungkapkan lebih jauh bahwa terdapat perbedaan-perbedaan yang lebih halus di antara pengaruh dari bulan mati dan bulan purnama pada manusia. Secara keseluruhan, pengaruh penderitaan / tekanan dari bulan kepada manusia lebih besar pada saat bulan mati dibandingkan saat bulan purnama. Pengaruh merugikan dari bulan purnama lebih pada tubuh fisik sedangkan pengaruh dari bulan mati lebih pada pikiran. Pengaruh bulan purnama lebih jelas terlihat sedangkan pengaruh bulan mati lebih tidak berwujud (halus/ tak kasat mata). Oleh karena itu pengaruh dari bulan mati tidak terlihat jelas bagi seseorang, maka pengaruhnya lebih berbahaya. Hal ini disebabkan karena orang tersebut tidak sadar akan tekanan/ penderitaan yang dialaminya, sehingga tidak diambil langkah untuk mengatasinya.
Di antara bulan mati dan bulan purnama, pengaruh-pengaruh dari bulan baru kurang terlihat bagi kita. Namun, pengaruh negatifnya lebih besar pada bulan mati. Alasan untuk hal ini adalah pada bulan mati, pengaruh terhadap manusia lebih pada tingkatan non-fisik/ halus dibandingkan dengan bulan purnama, di mana seorang dapat menyadari peningkatan dalam pemikirannya.
Para pencari spiritualitas yang melakukan banyak praktik spiritual sesuai dengan keenam prinsip-prinsip dasar praktik spiritual sifat utamanya adalah sattvik. Oleh sebab itu, mereka lebih sensitif terhadap perubahan-perubahan dalam raja-tama di llingkungannya dibandingkan dengan rata-rata orang yang dirinya sendiri lebih dominan raja-tamanya. Keuntungan dari hal ini adalah pencari-pencari Tuhan YME akan lebih siap untuk mengakses perlindungan dari Tuhan dari energi negatif. Lihat ke artikel ‘Seberapa besar tingkat pencapaian spiritual memberikan suatu lapisan pelindung terhadap hantu-hantu (iblis, setan energi-energi negatif, dst.)?’
6. Mengapa laporan-laporan terkini tidak dapat menemukan bukti tentang pengaruh dari bulan terhadap perilaku manusia?
Beberapa studi medis/ psikologis terdahulu telah mendokumentasikan pengaruh dari bulan terhadap perilaku manusia. Tetapi, studi-studi yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir telah gagal untuk menghubungkan pengaruh ini. Alasan untuk hal ini adalah dalam dekade terakhir telah terjadi peningkatan yang mana belum pernah terjadi sebelumnya dalam keseluruhan komponen raja-tama di dunia. Raja-tama berlebihan ini telah dirancang terutama oleh hantu-hantu (iblis, setan, energi-energi negatif, dll).
Lihat ke artikel tentang Pertempuran antara ‘baik’ dan ‘jahat’..
Peningkatan keseluruhan dalam komponen raja-tama ini memiliki pengaruh yang luas pada semua aspek dunia. Permasalahan-permasalahan berkisar dari meningkatnya persoalan mental pada tingkatan individu ke meningkatnya pertengkaran dalam keluarga ke terorisme hingga bencana-bencana alam. Sebagai akibat dari peningkatan keseluruhan dalam perilaku yang tidak menentu/ aneh sepanjang bulan, pengaruh tambahan dari bulan baru dan purnama yang masih ada, sebagian besar berlangsung tanpa diketahui dalam studi statistik.
7. Apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri kita dari pengaruh-pengaruh bulan purnama dan bulan mati yang berbahaya?
Oleh karena pengaruh berbahaya dari bulan baru dan penuh disebabkan oleh alasan spiritual, hanya solusi-solusi spiritual atau praktik spiritual yang dapat membantu dalam memberikan perlindungan.
Pada tingkatan duniawi, hal yang terbaik adalah untuk meghindari mengambil keputusan-keputusan penting atau berjual-beli pada hari-hari tersebut. Tingkatkanlah kuantitas dan kualitas praktik spiritual dari 2 hari sebelum dan berlanjut selama 2 hari setelah bulan purnama dan bulan mati. Di samping itu, juga akan bermanfaat untuk mengucap dan mengulang Nama Tuhan YME sesuai agama dan ucapan perlindungan spiritual Shree Gurudev Datta.
Selama fase memudarnya bulan, yaitu periode di antara bulan purnama dan bulan mati, sebagaimana ukuran bulan semakin berkurang, frekuensi dasar raja-tama non-fisik/ tak kasat mata yang dipancarkan bulan semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya sisi gelap dari bulan. Untuk melindungi diri dari pengaruh buruk peningkatan raja-tama ini, maka adalah penting bagi kita untuk meningkatkan praktik spiritual pada saat periode ini.
Selama fase bertambah terangnya bulan, setidak-tidaknya kita harus mencoba untuk tetap mempertahankan upaya-upaya peningkatan spiritual yang telah kita lakukan dua minggu sebelumnya. Maksudnya hal ini adalah supaya kita dapat kembali memperbaharui upaya-upaya kita untuk meningkatkan praktik spiritual dalam fase memudarnya bulan berikutnya.
Komentar
Posting Komentar